Peran dan Fungsi Museum untuk Pengurangan Risiko Bencana

Peran dan Fungsi Museum untuk Pengurangan Risiko Bencana

Diskusi terbuka bersama Yuniarti Wahyunigtyas dalam salah satu acara pameran Manusia dan Bencana : Mitologi, Mitigasi, dan Masa Depan. Dokumentasi : Museum Bahari Jakarta

Jakarta - Mendorong masyarakat paham mitigasi bencana, Museum Bahari Jakarta telah menyelenggarakan diskusi terbuka dengan berbagai narasumber, salah satunya adalah Yuniarti Wahyunigtyas. Ia dalam diskusi terbuka tersebut mengangkat tema yang bertajuk ‘Disaster Risk Reduction : Emergency Response and Suistainable Development’ pada Minggu, 28 Agustus 2022. Dalam acara tersebut, ia memaparkan beberapa peran dan fungsi museum untuk pengurangan risiko bencana. 

Baca juga : 6 REKOMENDASI BANGUNAN GIAT MITIGASI

Memahami Peran dan Fungsi Museum untuk Pengurangan Risiko Bencana

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KERANGKA KERJA PRB SENDAI

Pilar

Aksi

Prioritas

  1. People (manusia)
  2. Planet (planet)
  3. Prosperity (kesejahteraan)
  4. Peace (perdamaian)
  5. Partnership (kemitraan)
  1. Melindungi dan mempertahankan warisan budaya dan alam
  2. Peluang pendidikan dan belajar
  3. Partisipasi budaya atau inklusi social
  4. Pariwisata berkelanjutan
  5. Mendukung penelitian
  6. Ketenagakerjaan (rekrutmen, pelatihan, dan keselamatan)
  7. Konsumsi energi, emisi rumah kaca
  8. Manajemen dan pengurangan sampah
  9. Tata pemerintahan dan manajemen
  10. Keamanan, kesiapsiagaan bencana dan pengurangan resiko bencana
  11. Kemitraan eksternal dan kolaborasi

Prioritas 1-Memahami Resiko Bencana

Secara sistematis mengevaluasi, mencatat, membagikan, dan akuntabel dalam memperhitungkan kerugian akibat bencana dan memahami ekonomi, social, Kesehatan, Pendidikan, lingkungan hidup dan dampak warisan budaya dalam konteks secara spesifik informasi akan kerentanan, explore ancaman


Prioritas 2- Investasi Resiko

Melindungi dan mendukung upaya perlindungan kebudayaan dan lembaga pengumpulan serra situs sejarah, warisan budaya, dan minat keagamaan

 

Selain itu, Yuniarti juga turut memberikan tujuh kegiatan yang dilakukan oleh museum, yakni…

  1. Melindungi dan mempertahankan warisan budaya dan alam, baik museum dan sejenisnya
  2. Mendukung dan memberikan berbagai peluang belajar dalam mendukung SDGs
  3. Membuka partisipasi untuk semua pihak
  4. Mendukung pariwasata berkelanjutan
  5. Mengadakan penelitian dalam mendukung pembangunan berkelanjutan
  6. Kepemimpinan internal secara langsung, manajemen, dan operasi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan
  7. Kepemimpinan eksternal secara langsung, kolaborasi dan kemitraan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan

Ada pula hal mendasar dalam membangun ketangguhan yang dilakukan, seperti….

  1. Menyelenggarakan ketangguhan bencana dengan menempatkan struktur organisasi dengan kepemimpinan yang kuat dan kejelasan koordinasi dan tanggung jawab
  2. Mengidentifikasi, memahami, dan menggunakan scenario resiko sekarang dan masa depan
  3. Memperkuat kapasitas finansial untuk ketangguhan
  4. Meningkatkan ketangguhan pembangunan perkotaan dan desain
  5. Melindungi daya dukung alam untuk meningkatkan fungsi perlindungan yang ditawarkan oleh ekosistem alam
  6. Memperkuat kapasitas institutional untuk ketangguhan
  7. Memahami dan memperkuat kapasitas social untuk ketangguhan
  8. Meningkatkan ketangguhan infrastruktur
  9. Memastikan kesiapsiagaan dan tanggap darurat yang efektif
  10. Mempercepat pemulihan dan build back better



Dipost Oleh Mutia Allawiyah

Hello, Disasterizen! It's me Mutia. I'm a content writer at Siagabencana.com. I'll provide information about natural disaster preparedness. Nice to know you guys, cheers!

Tinggalkan Komentar